Home / Kurikulum

Sabtu, 2 Juli 2022 - 03:56 WIB

Cara Penerapan Projek Kurikulum Merdeka Tema “Aku Sayang Bumi” di Tingkat PAUD

Projek Kurikulum Merdeka Berdasar laman resmi dari Dinas Pendidikan, wacana Kurikulum Merdeka idealnya dapat diterapkan di berbagai tingkatan mulai dari PAUD, TK, SD, SD, SMP, SMA bahkan sampai masa Perguruan Tinggi.

Untuk di tingkat PAUD sendiri, terdapat beberapa tema yang bisa diterapkan. Salah satu tema yang bisa diimplementasikan dan urgen untuk dikerjakan yakni terkait tema “Aku Sayang Bumi”.

Bagaimana penerapannya?

Tema “Aku Sayang Bumi” merupakan sebuah tema yang sangat relevan untuk menjadi tema projek Kurikulum Merdeka di tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Sebab tema ini akan menjadi perpanjangan tangan dari pengenalan alam semesta secara sederhana pada peserta didik. Mereka akan mulai mengenal eksistensi dari bumi, fungsi maupun tujuan penciptaan-Nya.

Selain menambah materi pengetahuan tentang alam semesta, materi tersebut juga akan mendekatkan peserta didik pada Pencipta-Nya.

Dengan demikian, dimensi pertama yakni berkaitan dengan keimanan akan semakin meningkat. Apalagi jika diterapkan pada usia sedini mungkin, tentu akan menambah pengalaman spiritual peserta didik.

Baca juga:   Apa yang Dimaksud Kurikulum Merdeka tentang Literasi, Numerasi dan Profil Pelajar Pancasila ?

Di sisi lain, kegiatan projek bertemakan “Aku Sayang Bumi” dapat juga diadakan bersamaan dengan kegiatan menyambut hari Bumi.

Mekanisme Penerapan Projek “Aku Sayang Bumi”

Penerapan projek tersebut idealnya dapat disesuaikan dalam berbagai topik dengan penyusunan peta konsep pada setiap penyelenggaraan projeknya.

Dengan demikian, maka tema “aku sayang bumi” dapat terimplementasikan dalam beberapa kegiatan projek yang mewadahi minat dan bakat peserta didik.

Sehingga sangat memungkinkan bagi guru untuk menanyakan terkait kegiatan apa yang diinginkan sehingga dapat dimasukkan pada penyusunan rencana projek.

Adapun beberapa cara untuk merangsang penyusunan kegiatan tema “Aku Sayang Bumi” sebagai berikut :

1.   Tahap Mengamati

Di awal, guru dapat melatih atau memberikan rangsangan pada peserta didik untuk ikut berkontribusi pada penentuan kegiatan tema projek.

Misal, guru dapat mengajak anak untuk bisa belajar mengamati bersama tentang lingkungan sekitar sekolah maupun rumah.

 Bagaimana pandangan peserta didik terhadap kehadiran sampah yang menggunung? Cara pengumpulan sampah? Serta beberapa pertanyaan rangsangan lainnya.

Baca juga:   Personalized Learning dan Relevansinya dengan Merdeka Belajar

2.   Tahap Penggunaan Media Eksternal

Kemudian anda bisa menggunakan media eksternal seperti buku cerita maupun tontonan video agar peserta didik lebih terpantik dalam memahami pemilahan sampah.

Sebisa mungkin anda memfiltr buku – buku yang dapat membangun pemahaman serta pembentukan sikap berkaitan dengan projek sampah. Ada banyak referensi yang bisa digunakan oleh bapak ibu guru.

Nah, itulah cara penerapan projek Kurikulum Merdeka tema “Aku Sayang Bumi’ bagi peserta didik di jenjang PAUD.

Beberapa bulan lagi, tahun ajaran baru akan segera terlaksana dan akan dilaksanakan dengan kegiatan tatap muka secara totalitas. Kondisi ini sekaligus menandai terwujudnya penerapan regulasi Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan di beberapa satuan pendidikan.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(shd/shd)

Share :

Baca Juga

Kurikulum

Mari Mengenal Kurikulum Paradigma Baru untuk Pendidikan Indonesia

Kurikulum

Kurikulum Merdeka Belajar dan Keunggulannya dalam Media Pembelajaran

Kurikulum

Begini Tahapan dan Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum

Langkah Menyusun Asesmen Projek dalam Program Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum

5 Keuntungan Merdeka Belajar Bagi Peserta Didik

Kurikulum

Tips Belajar Bahasa Indonesia Menjadi Menarik dan Menyenangkan

Kurikulum

5 Prinsip Implementasi Projek di Era Kurikulum Merdeka

Kesiswaan

Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Mengembangan Potensi Siswa