Guru – Sudah 2 tahun terakhir ini siswa belajar secara online dari rumah akibat adanya pandemi Covid-19. Meskipun pembelajaran jarak jauh ini banyak mengalami kendala, namun masih dianggap menjadi jalan terbaik daripada tidak belajar sama sekali. Pembelajaran secara daring atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) menjadi solusi yang baik karena proses belajar dan pembelajaran masih tetap diberlangsungkan untuk menghidari siswa terkena virus yang belum ada obatnya.
Baca Juga: Pembelajaran Berdiferensiasi : Pengertian, Karakteristik dan Strategi Pembelajaran
Kendala Guru Saat PJJ
Meski sudah 2 tahun dilakukan, nampaknya PJJ masih juga mengalami banyak sekali kendala. Guru masih banyak yang mengalami kesulitan untuk mengajar secara online bahkan orang tua siswa juga mengaku kewalahan saat mendampingi siswa dalam PJJ yang paling parahnya lagi banyak siswa yang mengalami penurunan dalam prestasi.
Pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh juga menimbulkan berbagai dampak negatif diantaranya yakni pembelajaran daring ini dinilai kurang efektif dan efisien. Pembelajaran daring ini membutuhkan usaha lebih bagi para siswa dan mahasiswa untuk memahami materi serta konsep belajar jarak jauh yang disampaikan melalui video, power point dan kelas online.
Baca Juga: Fenomena Learning Loss, Telah Terjadi Sebelum Pandemi
Dalam penggunaan teknologi pun banyak guru dan siswa yang masih awam dalam memahami kemajuan teknologi yang ada apalagi guru yang sudah memasuki usia 50 tahun ke atas pasti akan mengalami kebingungan dalam menggunakan aplikasi seperti Zoom, Google Classroom dan lainnya.
Alasan Penting Perlunya Pembelajaran Tatap Muka Saat Pandemi
Pembelajaran yang efektif
Alasan pertama yang paling penting untuk disegerakan diadakannya pembelajaran tatap muka yakni belajar dan pembelajaran akan berjalan secara efektif. Guru mengakui bahwa selama PJJ berlangsung pembelajaran justru tidak berjalan dengan efektif dan tidak dapat secara maksimal memberikan materi pembelajaran.
Fokus belajar
Belajar secara online dari rumah membuat siswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran. Siswa lebih banyak terganggu dengan lingkungan rumah dan orang yang berada di dalam rumah. PJJ membuat siswa terhubung dengan jaringan internet ini membuat siswa juga msusah untuk fokus belajar dan teralihkan dengan media sosial.
Mengejar ketinggalan
Beberapa guru mengeluhkan adanya PJJ ini karena membuat banyak siswa ketinggalan dalam pelajaran. Dengan adanya pembelajaran tatap muka diharapkan seluruh siswa dapat mengejar materi yang tertinggal.
Mengurangi adanya putus sekolah
Adanya Covid-19 selama 2 tahun ini membuat resiko perekonomian keluarga makin terancam dan akan berdampak pada ancaman putus sekolah bagi perekonomian keluarga menengah kebawah. Anak terpaksa harus membantu orang tuanya bekerja karena ekonomi yang semakin menghimpit dana yang telah menipis.
Dengan adanya belajar tatap muka dan kembali bersekolah akan mengurangi ancaman putus sekolah bagi siswa. Karena orangtua siswa yang ekonominya menengah ke bawah selalu merasa tertekan ketika adanya pengeluaran ketika PJJ apalagi harus menggunakan ponsel dan harus mengisi kuota internet.
Penulis: Vikri Februansyah