\Jenis-Jenis Penyesuaian Diri– Penyesuaian Diri adalah kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan orang lain maupun lingkungannya. Penyesuaian diri diperlukan agar individu mampu bertahan hidup. Manusia selain menjadi individu juga sebagai makhluk sosial. Sudah tentu harus bisa melakukan penyesuaian diri karena manusia tidak selalu tinggal sendiri namun berdampingan dengan orang lain. Nah, ternyata penyesuaian diri itu ada jenis-jenisnya yang perlu kamu ketahui semuanya. Hal ini karena untuk mengetahui juga akankah penyesuaian diri yang kita lakukan itu termasuk ke jenis penyesuaian diri yang mana.
Jenis-jenis penyesuaian diri
Jenis-jenis penyesuaian diri menurut Sunarto (2002) ada dua yaitu penyesuaian diri secara positif dan penyesuaian diri secara negative. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasan di bawah ini :
Jenis- Jenis Penyesuaian Diri secara Positif
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut:
Pertama, tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yaitu apabila ketika individu mampu menghadapi suatu masalah yang dihadapi mampu menghadapi dengan tenang dan tidak menunjukkan ketegangan, misalnya tenang, ramah, senang, dan tidak mudah tersinggung.
Kedua, tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi yaitu individu tidak menunjukkan perasaan cemas dan tegang pada situasi tertentu atau situasi yang baru, misalnya percaya diri dan tidak mudah putus asa.
Ketiga, memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri yaitu individu mampu menunjukkan atau memiliki pilihan yang tepat dan logis, individu mampu menempatkan dan memposisikan diri sesuai dengan norma yang berlaku, misalnya mempertimbangkan dahulu apa yang akan dilakukan dan berhati-hati dalam memutuskan sesuatu.
Keempat, mampu dalam belajar yaitu individu dapat mengikuti pelajaran yang ada di sekolah, dan dapat memahami apa yang diperoleh dari hasil belajar, misalnya senang terhadap pelajaran dan berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Kelima, menghargai pengalaman yaitu individu mampu belajar dari pengalaman sebelumnya, dan individu dapat selektif dalam bersikap apabila menerima pengalaman yang baik atau yang buruk, misalnya belajar dari pengalaman dan tidak melakukan kesalahan yang sama.
Keenam, bersikap realistik dan objektif yaitu individu dapat bersikap sesuai dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya, tidak membedak-bedakan antara satu dengan yang lainnya, dan bertindak sesuai aturan yang berlaku.
Jenis-Jenis Penyesuaian Diri secara Negatif
Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu melakukan penyesuaian diri yang salah. Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian diri yang salah, yaitu:
1. Reaksi Bertahan (defence reaction)
Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah-olah tidak mengahdapi kegagalan. Ia selalu berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan. Bentuk reaksi bertahan antara lain: a) rasionalisasi yaitu suatu usaha bertahan dengan mencari alasan yang masuk akal; b) represi yaitu suatu usaha menekan atau melupakan hal yang tidak menyenangkan; c) proyeksi yaitu suatu usaha memantulkan ke pihak lain dengan alasan yang dapat diterima.
2. Reaksi Menyerang (aggressive reaction)
Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku yang bersifat menyerang untuk menutupi kegagalannya, ia tidak mau menyadari kegagalannya. Reaksi yang muncul antara lain: a) senang membantu orang lain; b) menggertak dengan ucapan atau perbuatan menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka; c) menunjukkan sikap merusak; d) keras kepala; e) balas dendam; f) marah secara sadis.
3. Reaksi Melarikan Diri (escape reaction)
Reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan kegagalannya. Reaksi yang muncul antara lain: a) banyak tidur; b) minum-minuman keras; c) pecandu ganja, narkotika; d) regresi/kembali pada tingkat perkembangan yang lalu.
Nah, ternyata jenis penyesuaian diri itu ada dua yaitu penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang negatif. Seseorang yang mampu menyesuaiakan diri dengan baik maka tergolong penyesuaian diri yang positif. Akan tetapi, sebaliknya jika seseorang lebih mengarah kepada penyesuaian negatif maka seseorang belum mampu menyesuaikan dirinya dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!