Dalam sebuah organisasi, logo bukan hanya diartikan sebagai gambar tanpa makna. Karena sejatinya, logo adalah salah satu identitas atau brand yang ingin ditampilkan oleh sebuah organisasi tersebut.
Termasuk logo PGRI. Logo organisasi profesi guru satu hadir dengan gaya menarik untuk dibahas.
Logo sendiri merupakan simbol berupa sketsa atau gambar yang pada tiap bagian atau elemen terdapat makna dari sebuah organisasi, produk, lembaga, negara, atau yang lainnya.
Itulah mengapa tidak sedikit perusahaan besar atau organisasi besar rela membayar mahal hanya untuk sebuah logo. Sebab dalam proses pembuatannya, harus benar-benar disesuaikan dengan tujuan, konsep, dan juga filosofi.
Dan dalam proses pembuatannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Mulai dari dominasi, kesatuan, irama, keseimbangan, dan terakhir adalah proporsi. Karena logo yang baik adalah logo yang bisa membuat orang memahami maksud dari logo tersebut.
Jadi, pada logo PGRI, terdapat banyak elemen penting. Untuk bentuknya sendiri adalah lingkaran. Lingkaran ini menggambarkan cita-cita luhur yang disertai dengan pengabdian terus menerus.
Bagian pinggirnya berwarna merah yang menggambarkan pengabdian berlandaskan kemurnian dan keberanian untuk kepentingan rakyat.
Kemudian, ada tulisan Persatuan Guru Republik Indonesia yang warnanya putih. Ini melambangkan pengabdian kepada negara meski berlandaskan cinta kasih dan kesucian.
Di bagian pinggirannya juga terdapat perpaduan antara warna merah dengan putih, yang melambangkan bentuk pengabdian kepada tanah air, bangsa, dan negara.
Obor yang warnanya kuning, dengan corak 4 garis putih yang tegak, ditanami dengan 5 sinar api merah, mempunyai makna empat pendidikan Indonesia, yakni SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, sementata nyala apinya berarti ideologi negara.
Warna hijau di tengah, melambangkan makmurnya generasi. Jadi, sama sekali tidak ada item tanpa makna. Dan seharusnya, memang seperti itulah sejatinya sebuah logo.
Implementasi logo PGRI
Tentu, makna dari masing-masing item atau elemen pada logo tersebut bukan hanya sekadar kata tanpa implementasi.
Maka jika ditanya bagaimana implementasi logo PGRI, kita bisa melihat sendiri bagaimana program-program yang dilaksanakan oleh organisasi profesi guru satu ini. Yakni, para anggotanya menjalankan seluruh tugasnya dengan sangat baik dan mendapatkan tanggapan baik dari berbagai pihak.
Hal ini karena organisasi ini berupaya untuk menampung seluruh aspirasi yang disampaikan oleh para guru. Karena menyadari, bahwa ini akan berimbas pada pendidikan di lingkungan sekolah nantinya.
Misal, ketika PGRI menuntut pihak pemerintah mengalokasikan 20 persen anggaran untuk pendidikan. Dan tuntutan ini menang di sidang. Sehingga membuat pemerintah membuat undang-undang mengenai guru dan dosen.
Bisa kita simpulkan, bahwa implementasi PGRI di masyarakat sudah tidak perlu diragukan lagi.