Home / Kesiswaan

Jumat, 8 April 2022 - 06:06 WIB

Pendidikan Karakter Peserta Didik di Era Digital

Pendidikan Karakter – Mendidik siswa bukan hanya sekedar soal transfer keilmuan saja, namun juga sekaligus membina karakter yang ada dalam diri generasi saat ini. Sehingga bertambahnya keilmuan seseorang akan berkorelasi dengan terwujudnya karakter yang baik.

Namun tentu mewujudkan kondisi yang ideal tersebut tidaklah mudah. Sebab ada beberapa tantangan dan permasalahan yang harus segera ditemukan solusinya. Misalnya permasalahan degradasi moral, pergaulan bebas serta segala pemikiran bebas yang masuk di negeri sebagai dampak dari arus globalisasi.

Salah satu upaya pemerintah untuk menyadarkan generasi dari bahaya degradasi moral yakni dengan pembinaan pendidikan karakter.

Sebelum memasuki era sekarang, beberapa dekade sebelumnya Indonesia sudah menggawangi program penyadaran karakter melalui P4. Namun, istilah program tersebut berganti menjadi Pendidikan Karakter.

Definisi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah sebuah upaya manusia dengan kesadaran penuh dan terencana untuk mendidik sekaligus membina dan memberdayakan keseluruhan potensi para peserta didik.

Di sisi lain, pendidikan karakter juga difungsikan sebagai sarana untuk mewujudkan karakter setiap generasi sebagaimana yang tercantum dalam perundang-undangan kependidikan. Selain itu agar generasi saat ini dapat menebarkan lebih banyak manfaat bagi bangsa dan lingkungan sekitarnya jika sudah memiliki karakter sesuai capaian target yang ada.

Sejak dulu kala, Sisdik (sistem pendidikan) Indonesia sudah berusaha untuk selalu menanamkan serta membangun nilai – milai karakter kebangsaan pada diri peserta didik.

Komponen yang ada dalam nilai – nilai karakter tersebut yakni terdiri dari komponen kemauan atau kesadaran, pengetahuan maupun aktivitas atau tindakan untuk melaksanakan nilai yang positif.

Model pendidikan karakter jelas sangat berkaitan dengan sistem pendidikan moral yang bertujuan untuk dapat membentuk kemampuan para generasi yang berkelanjutan untuk mengarah pada hidup yang lebih baik.

Menurut Ramli, salah satu pengamat pendidikan, beliau menyampaikan bahwa pendidikan karakter pastilah lebih mengedepankan aspek esensi maupun makna moral itu sendiri. Maksudnya, seorang peserta didik akan terbina menjadi insan bermoral dan berakhlak mulia.

Hal ini juga dibenarkan oleh Mr. Thomas Lickona, salah satu pengamat pendidikan yang terkenal di dunia pendidikan. Ia menyampaikan bahwa mendidik karakter merupakan suatu upaya yang memang disengaja agar seseorang bisa terbantu.

Sebagai hasil akhirnya, maka seseorang tersebut dapat belajar untuk memperhatikan, memahami serta berusaha melakukan berbagai aktivitas sesuai nilai dan norma yang berlaku.

Baca juga:   2 Jenis Model Belajar Inkuiri yang Wajib Dipahami Guru

Sedangkan John W. Santrock membahasakan bahwa mendidik karakter dapat dilakukan secara langsung ketika mendidik siswa. Hal ini bertujuan agar nilai – nilai moral tidak sekedar menjadi teori, melainkan melekat pada kepribadian peserta didik.

Mengembalikan moral generasi pelajar saat ini pada kepribadian yang baik sangatlah penting agar mereka tak sampai terjebak pada kondisi terlarang.

Pendapat di atas selaras dengan Elkind di mana ia menyampaikan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu metode pendidikan yang perlu dilakukan oleh tendik dalam mempengaruhi karakter para siswanya. Sehingga akan terlihat bahwa peran para guru tidak sekedar mengajarkan materi saja namun sampai membina siswa menjadi seseorang yang dapat diteladani.

Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Membina karakter bukanlah hal yang mudah dan cepat melekat pada diri peserta didik. Sehingga dibutuhkan beberapa strategi dan perencanaan yang matang dari para guru.

Selain itu, pembinaan karakter tak bisa dilakukan dengan cara yang sama pada lingkungan yang berbeda.

Berikut beberapa strategi penerapan pendidikan karakter yang bisa dilakukan oleh para guru yakni :

1.   Membina Karakter di Lingkungan Keluarga

Lingkungan pertama yang perlu untuk mendapatkan pembinaan yakni lingkungan keluarga. Sebab keluarga adalah sekolah pertama untuk pendidikan karakter. Terutama bila dalam keluarga tersebut terdapat seorang ibu.

Maka ibu memiliki peranan penting dalam membentuk kepribadian generasi yang mulia. Tanamkan dalam jiwa anak, bahwa kepribadian baik haruslah berdasarkan pemahaman tertentu. Bukan asal tafsiran diri generasi itu sendiri. Sebab jika standar baik dan buruk dikembalikan kepada masing-masing orang, maka yang terjadi hanyalah kekacauan. Sebab segala informasi yang ada saat ini bisa saja mengaburkan pemahaman buruk menjadi baik atau bahkan sebaliknya.

Misalnya mengajarkan anak untuk senantiasa berbakti kepada orangtua. Selain itu, membiasakan anak untuk saling memiliki kepedulian antar sesama. Kemudian juga membiasakan anak untuk saling menerima perbedaan pendapat.

2.   Membina Karakter di Lingkungan Sekolah

Selain itu, pembinaan karakter yang ada di lingkungan sekolah. Salah satu aktor penting dalam pendidikan di lingkungan sekolah yakni para guru terutama wali kelas.

Wali kelas sangat memiliki andil dalam pembentukan karakter yang baik. Apalagi di tengah kehidupan siswa sekarang yang penuh dengan kebohongan informasi. Hal itu pasti akan menimbulkan lebih banyak tantangan.

Salah satu contoh penerapan pendidikan karakter di lingkungan sekolah yakni mengajari siswa untuk bisa disiplin dan tepat waktu; Membiasakan siswa untuk dapat taat dengan segala aturan yang ada meski di luar sekolah sekalipun.

Baca juga:   Menjadi guru berkompeten melalui kompetensi sosial emosional

Selain itu, guru juga berperan penting untuk mengajarkan kemandirian pada siswa.  Terutama di masa peralihan remaja, sangat penting bagi mereka untuk belajar bertanggung jawab atas segala hal yang mereka lakukan.

Hal lain yang perlu dibiasakan dalam diri siswa yakni mendidik mereka untuk berfikir secara kritis dan logis mengenai beberapa permasalahan khususnya terkait problematika generasi saat ini. Tujuannya supaya mereka dapat mengambil pelajaran dari permasalahan yang menjangkiti para remaja.

3.   Membina Karakter di Lingkungan Masyarakat

Kemudian pembinaan karakter di lingkungan masyarakat sendiri merupakan sinergitas bersama dari para orangtua, pendidik dan sistematika kebijakan di lingkungan tersebut.

Sebab jika ada satu pilar yang roboh, maka pembinaan karakter tersebut tak akan bisa dilakukan secara sempurna. Misalnya, jika orang tua belum memberikan sepenuhnya terkait pendidikan karakter, maka bisa terjadi dikotomi dalam aktivitasnya. Di rumah mereka melakukan beragam aktivitas tidak disiplin, sementara saat di sekolah mereka akan menurut dengan aturan.

Padahal adanya aturan di sekolah harusnya merupakan sebuah pembiasaan agar segala aktivitas generasi sesuai dengan karakter yang baik.

Fungsi Pendidikan Karakter bagi Siswa

Pendidikan karakter memiliki peranan penting untuk membentuk generasi berakhlak mulia. Kemuliaan karakter mereka nantinya yang akan menjadi cikal-bakal pembentuk peradaban gemilang. Benarlah ungkapan bahwa Lihatlah suatu peradaban dari generasinya.

Selain itu, pembinaan karakter peserta didik diperlukan agar mereka dapat menjadi seseorang yang bisa menghargai dan menghormati orang lain di manapun mereka berada.

Hal lain yang tak kalah penting yakni pembinaan karakter merupakan suatu upaya untuk dapat mengatasi sebuah akar masalah moral dan sosial semacam ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, etos kerja yang rendah, dan lain sebagainya.  Juga merupakan upaya untuk mendidik nilai – nilai kebudayaan yang ada di negeri.

Demikian ulasan mengenai pendidikan karakter dan beberapa strategi implementasinya baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Ketiga pilar tersebut harusnya bisa saling bersinergi agar terwujud pembinaan karakter sempurna untuk menyongsong peradaban gemilang.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(shd/shd)

Share :

Baca Juga

Kesiswaan

Pentingnya Memahami PSE Bagi Guru

Guru Honorer

Terapkan Tips Ini Untuk Menjadi Guru Kreatif
Sekolah

Kesiswaan

Mengenal Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusi
insekuritas siswa

Kesiswaan

Rasa Insekuritas Siswa yang Wajib Orang Tua Ketahui
Orang Tua

Kesiswaan

Waspadalah Bahaya Kecanduan Gadget pada Anak!
7 Gaya Belajar Siswa yang Wajib Guru Ketahui

Kesiswaan

Tri Pusat Pendidikan : Sinergi Menyukseskan Pendidikan

Kesiswaan

8 Hukuman yang Mendidik bagi siswa yang Nakal di Sekolah

Kesiswaan

Perilaku Membolos Siswa : Faktor Penyebab dan Dampaknya