Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang sangat penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu, penting bagi seorang guru untuk memahami prinsip penyusunan silabus tersebut, agar pendidikan di negeri ini menuju ke arah yang lebih baik.
Pendidikan adalah sebuah jalan untuk menentukan arah hidup yang lebih baik. Hal ini sebagaimana pernyataan dari para founding fathers bangsa bahwa dengan pendidikan, bangsa akan senantiasa mengalami perubahan ke arah lebih baik.
Siapa yang akan mengubahnya?
Tentu para peserta didik yang sedang berada di satuan pendidikan maupun lembaga non-formal saat ini. Di masa depan, merekalah yang akan menjadi punggawa bangsa.
Maka dari itu, pemerintah senantiasa melakukan pengembangan dalam dunia pendidikan. Pengembangan tersebut perlu diwujudkan agar stabilitas pendidikan tetap terjaga.
Salah satu inovasi yang dikembangkan yakni pemerintah memberikan panduan maupun contoh dalam penyusunan silabus. Silabus sendiri berfungsi sebagai sala satu sumber referensi dan acuan dasar bagi pembuatan RPP dan lesson plan para pendidik.
Adapunprinsip penyusunan silabus terangkum sebagai berikut :
1. Prinsip Sistematis
Prinsip ini berkaitan dengan adanya keterkaitan antara komponen yang satu dengan lainnya dapat saling terhubung pada aspek fungsional untuk mencapai target serta kompetensi pengetahuan.
2. Prinsip Konsisten
Prinsip kedua yakni berkaitan dengan konsistensi dari berbagai aspek yakni indikator, kompetensi dasar, pengalaman belajar, sistem penilaian maupun sumber belajar.
3. Prinsip Kontekstual dan Aktual
Prinsip ketiga yakni berkaitan dengan cakupan aspek materi pokok, pengalaman dan sumber belajar, indikator serta sistem penilaian.
Keseluruhan aspek yang sudah disebutkan tadi perlu memerhatikan adanya aspek perkembangan pada teknologi, iptek serta seni yang paling mutakhir pada kehidupan nyata dengan peristiwa yang sudah terjadi.
4. Prinsip Fleksibel
Prinsip selanjutnya yakni fleksibel. Fleksibilitas ini akan mencakup keseluruhan pada komponen silabus dengan tujuan untuk proses akomodasi dari aspek keragaman peserta didik, guru maupun adanya dinamika perubahan yang sudah terjadi baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
5. Prinsip Menyeluruh
Kemudian prinsip selanjutnya yakni prinsip holistik atau menyeluruh. Perlu diketahui oleh pendidik bahwa proses pengembangan silabus akan mencakup berbagai aspek yang terdiri dari afektif, kognitif dan psikomotor.
Pengembangan Silabus
Pada pengembangannya, ada beberapa komponen misalnya :
Pertama, silabus dapat dikembangkan oleh seorang guru baik secara mandiri maupun kelompok pada satuan pendidikan tertentu atau dari kelompok beberapa satuan pendidikan yang terbentuk dari organisasi MGMP alias Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Selain itu bisa juga dari organisasi PKG alias Pusat Kegiatan Guru.
Kedua, silabus dapat tersusun secara mandiri jika pembuatnya telah mengetahui dengan baik karakteristik peserta didik, kondisi satuan pendidikan serta lingkungan sekitar tempat satuan pendidikan bertumbuh.
Ketiga, hanya saja pembuatannya dapat dialihkan pada organisasi keguruan seperti MGMP dan PKG tadi apabila guru belum mumpuni karena beberapa pertimbangan.
Keempat, Dinas Pendidikan sendiri di wilayah satuan pendidikan masing – masing, akan bergerak untuk membentuk adanya tim dan berisikan para pendidik berpengalaman dalam pembuatan silabus di setiap mata pelajaran.
Nah demikian ulasan mengenai prinsip penyusunan silabus dan pengembangannya. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)