Home / Kurikulum / Media Pembelajaran / Metode Pembelajaran

Minggu, 13 Maret 2022 - 18:36 WIB

Kurikulum Merdeka dan Model Pembelajaran yang Tepat!

Ilustrasi membuat promes

Ilustrasi membuat promes

Kurikulum Merdeka dan Model Pembelajaran yang Tepat– Pandemi Covid-19 merupakan musibah yang dialami oleh seluruh belahan dunia, tidak terkecuali negara Indonesia. Selain itu, pandemi ini juga berdampak pada hampir seluruh sendi-sendi kehidupan. Mulai dari perekonomian, sosial, budaya, hingga pendidikan. Pendidikan terdampak hampir di seluruh aspek sistem yang sudah baku atau telah menjadi standar proses pembelajaran.

Sehingga dengan adanya pandemi Covid-19 pemerintah mencetuskan kurikulum baru untuk menyikapi dan beradaptasi dengan pandemi Covid-19 ini. Kurikulum ini awalnya dikenal sebagai Kurikulum Prototipe atau kurikulum dengan Paradigma Baru.

Hingga akhirnya Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan “Kurikulum Merdeka” sebagai cara untuk menanggulangi  krisis pembelajaran (learning loss).

Di dalam kurikulum ini guru dapat memilih dan menentukan format, materi esensial, cara dan pengalaman yang ingin disampaikan kepada siswa. Guru diharapkan mampu menjadi penggerak yang mampu menggali dan memaksimalkan potensi siswanya. Karena setiap siswa memiliki potensi dan bakat yang berbeda-beda, tidak bisa disamakan.

Merdeka belajar berarti guru maupun siswa memiliki kebebasan untuk berinovasi serta belajar dengan mandiri dan kreatif. Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan berjalan lebih fleksibel dan menyenangkan. Guru-guru dituntut untuk dapat mendidik siswanya sesuai dengan potensi yang ada dalam diri mereka.

Sehingga guru-guru harus mampu membuat serta mengembangkan model pembelajaran yang invoatif, interaktif, dan efektif bagi siswa. Dengan begitu siswa mampu mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat yang dimilikinya. Salah satu model pembelajaran yang dipakaidi masa pandemi ini adalah model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Mau tidak mau guru zaman now harus mampu menggunkan TIK untuk mendidik siswa di era pandemi dan digital ini.

Jadi TIK disini sebagai perangkat untuk memfasilitasi perkembangan pembelajaran siswa. TIK bukan sebagai mata pelajaran akan tetapi sebagai perangkat yang terintegrasi dalam pembelajaran. Berikut salah satu model pembelajaran inovatif memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Model Pembelajaran Blended Learning

Model pembelajaran blended learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran tradisional (face to face) dengan pembelajaran jarak jauh/online yang menggunakan berbagai media realitas virtual/maya. Jadi dalam prosesnya siswa belajar tatap muka sesuai jadwal yang sudah ditentukan ditambah dengan pembelajaran online di luar jam belajar. Pembelajaran online ini bisa dalam bentuk forum diskusi, pemberian tugas, maupun pengumpulan tugas. Ada empat konsep pembelajaran blended learning yang dikemukakan oleh Driscoll (2002):

  1. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai teknologi berbasis web untuk mencapai tujuan pendidikan
  2. Menggunakan kombinasi berbagai pendekatan seperti pendekatan behavioristik, humanistik, dan konstruktivisme guna mencapai hasil pembelajaran yang optimal dan sesuai tujuan yang dirancang.
  3. Pembelajaran yang mengkombinasikan ragam format teknologi pembelajaran seperti video tape, CD-ROM, webbased training, film dengan pembelajaran tatap muka.
  4. Menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan tugas.
Baca juga:   Mengenal Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Dalam pelaksanaannya guru dapat menggunakan Learning Management System (LMS) seperti Moodle, Canvas, Google Classroom, Edmodo, Kelas Digital Rumah Belajar, Blog dan lain-lain. Layanan LMS tersebut dapat dinikmati secara gratis dan berbayar sesuai kebutuhan pembelajaran. Blended Learning ini dapat digunakan untuk memaksimalkan proses pembelajaran antara guru dan murid.

Model Pembelajaran Flipped Classroom

Hampir sama sebelumnya, Flipped Classroom merupakan salah satu bentuk pembelajaran lain dari model pembelajaran blended (melalui interaksi tatap muka dan virtual/online) yang mengkombinasikan antara pembelajaran sinkron (synchronous) dengan pembelajaran mandiri yang askinkron (asynchronous). Pembelajaran sinkron biasanya terjadi secara real time di kelas. Sedangkan, pembelajaran asinkron adalah pembelajaran yang sifatnya lebih mandiri.

Dalam menerapakan Metode flipped classroom ini, ada 3 kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan yaitu sebelum kelas dimulai (pre-class), saat kelas dimulai (in-class) dan setelah kelas berakhir (out of class).

  1. Sebelum pembelajaran di kelas akan dimulai, siswa sudah mempelajari materi yang akan dibahas sebelumnya secara mandiri. Pada tahap ini, kemampuan yang diharapkan dimilki oleh peserta didik adalah mengingat (remembering) dan mengerti (understanding) materi.
  2. Dengan demikian pada saat pembelajaran di kelas sedang berlangsung, siswa sudah siap untuk mengaplikasikan (applying) dan menganalisis (analyzing) materi melalui berbagai kegiatan interaktif di dalam kelas. Tentunya, dengan bimbingan yang dilakukan oleh guru seperti mengobservasi atau mengawasi kegiatan belajar siswa dan juga memberikan feedback atas pekerjaan yang telah dikerjakan siswa sebagai bahan perbaikan dan kemajuan belajar siswa.
  3. Kemudian dilanjutkan dengan mengevaluasi (evaluating) dan mengerjakan tugas berbasis project tertentu sebagai kegiatan setelah kelas berakhir (creating). Untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari oleh siswa selama pelajaran yang diberikan oleh guru.
Baca juga:   Tips Belajar Bahasa Indonesia Menjadi Menarik dan Menyenangkan

Dengan model ini, dapat membekali kemampuan siswa untuk berpikir kritis (critical thinking), bekerjasama (collaborative), kemampuan berkomunikasi (comunication skills), dan berpikir kreatif dan inovatif (creative/innovative) dapat kita laksanakan dengan baik. Guru tidak mendominasi waktu di kelas. Interaksi guru dan siswa semakin baik dan semakin menyenangkan.

Model pembelajaran Flipped Classroom sangat cocok diterapkan dalam Kurikulum Merdeka ini, karena konsep model pembelajaran ini dapat mengembangkan kemandirian siswa dan sangat fleksibel diterapkan dalam kondisi PTM Terbatas ini.

Model Pembelajaran Project Based Learning

Selanjutnya, model pembelajaran project based learning ini menjadi ciri khas dari Kurikulum Merdeka. Untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dalam kurikulum prototipe, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah. Pembelajaran berbasis proyek dianggap penting untuk pengembangan karakter siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning).

Project Based Learning juga dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berangkat dari suatu latar belakang masalah untuk mengerjakan suatu project atau aktivitas nyata yang akan membuat siswa mengalami berbagai kendala kontekstual sehingga harus melakukan invertigasi dan pemecahan masalah untuk dapat menyelesaikan masalah sehingga dapat mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dengan model pembelajaran ini siswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun, tidak terikat waktu dan tempat. Sehingga jika tujuan pembelajaran belum tercapai maka dapat dimaksimalkan dengan pembelajaran online. Model pembelajaran ini dapat menjadi alternaltif solusi untuk memaksimalkan potensi siswa sekaligus penerapan Kurikulum Merdeka.

Referensi

Abdullah, Walib. (2018). Model blended learning dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran. FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan & Manajemen Islam, 7(1), 855-866.

Wulandari, Mega. (2020). Konsep Metode Flipped Classroom.  https://www.usd.ac.id/pusat/ppip/2020/05/04/konsep-dasar-metode-flipped-classroom/ 

Share :

Baca Juga

Kurikulum

Tema Projek PAUD dan Panduan Penerapan Program Profil Pancasila

Media Pembelajaran

5 Hal Penting dalam Membuat Presentasi yang Menarik

Media Pembelajaran

Sangat Mudah! Berikut Media Belajar Interaktif untuk Menarik Minat Belajar Siswa

Kurikulum

5 Prinsip Implementasi Projek di Era Kurikulum Merdeka

Metode Pembelajaran

Cara Merancang Pembelajaran untuk Mewujudkan Siswa Terampil

Metode Pembelajaran

Beberapa Cara Sederhana Melatih Motorik Halus Anak Yang Dapat Guru PAUD Lakukan
Guru

Metode Pembelajaran

Cara Guru Mengatasi Ulah Murid Dengan Cara Mendidik dan Beretika
cara penilaian kurikulum merdeka

Kurikulum

Cara Penilaian Kurikulum Merdeka yang Perlu Diketahui