Strategi Menumbuhkan Karakter Cinta Tuhan pada siswa diperlukan dengan tujuan agar siswa mengenal siapa Tuhan mereka dan bagaimana menjalani aktivitas yang mencerminkan karakter tersebut.
Karakter cinta Tuhan termasuk karakter yang terpuji (religius) yang berkaitan dengan pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya. Cinta terhadap Tuhan merupakan perwujudan seorang siswa sebagai bentuk rasa hormat terhadap Tuhan karena sadar dirinya sebagai makhluk beragama. Siswa sekolah Dasar melatih karakter cinta tuhan melalui penanaman nilai religious yang diajarkan oleh kedua orangtuanya.
Menurut Abudin Nata, ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlaq (berkarakter) kepada Tuhan yaitu :
- Karena Tuhan telah menciptakan manusia.
- Karena Tuhan telah memberikan perlengkapan panca indera berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran, dan hati sanubari, di samping anggota badan yang kokoh dan sempurna.
- Karena Tuhan lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.
- Karena Tuha lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan untuk menguasai daratan dan lautan.
Nah, berikut merupakan strategi menumbuhkan karakter cinta Tuhan pada siswa. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Strategi Menumbuhkan Karakter Cinta Tuhan melalui Pengkondisian
Pembentukan karakter terpuji (cinta tuhan) melalui pengkondisian di dalam lingkungan kelarga dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah :
- Menanamkan nilai-nilai agama sejak dini. Penanaman nilai agama sejak dini perlu dilakukan pada lingkungan keluarga. Orang tua harus mulai meberikan dan menanamkan nilai- nilai agama. Sehingga nantinya si anak akan terbiasa dalam menjalankan nilai-nilai agama.
- Menjadi orang tua yang otoriter. Menjadi orang tua otoriter bukan berarti segala keputusan harus di tangan orang tua, melainkan orang tua harus mampu tegas dalam hal pelaksanaan nilai-nilai agama oleh anaknya.
- Gunakan pengajaran langsung untuk membentuk hati nurani dan kebiasaan Pengajaran langsung merupakan pengajaran yang dilakukan secara langsung, tatap muka, tanpa adanya media rertentu yang menghubungkannya. Dengan pengajaran langsung, anak akan langsung merasa terlibat.
- Mendorong pengembangan spiritual Dorongan dalam pengembangan spiritual ini akan mampu membuat anak terus menerus dan berkelanjutan melaksanakan nilai-nilai agama yang ada.
- Lingkungan Sekolah
Penumbuhkembangan karakter dalam lingkungan sekolah, pengkondisian guna membentuk karakter cinta Tuhan adalah dengan cara:
- Berdoa menurut agama masing-masing siswa sebelum memulai kegiatan pembelajaran dan setelah selesai kegitan pembelajaran.
- Adanya kegiatan ekstrakulikuler tentang keagamaan
Contoh dari ekstrakurikuler keagaamaan yaitu seperti rebana, rohis (rohani islam), dan lain-lain. Kegiatan dalam ekstrakurikuler ini akan membuat siswa benar-benar sadar akan pentingnya nilai agama dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.
- Membangun nilai melalui kurikulum
Membangun nilai melalui kurikulum dapat dilakukan dengan cara pada setiap mata pelajaran disisipi nilai agama yang menjadi salah satu aspek penilaian dalam mata pelajaran tersebut.
- Membangun peraturan sekolah untuk membentuk karakter cinta tuhan
Peraturan sekolah untuk membentuk karakter cinta Tuhan adalah dengan peraturan bahwa setiap sebelum memulai kegiatan belajar, diwajibkan untuk berdoa terlebih dahulu. Peraturan cara berpakaian yang sopan layaknya ajaran agama, dan lain-lain.
- Adanya kegiatan keagamaan rutin di hari tertentu
Kegiatan keagamaan rutin ini dapat berbentuk kajian, sholat berjamaah, dan lain-lain
Strategi Menumbuhkan Karakter Cinta Tuhan melalui Keteladanan
Dalam hal ini keteladanan bisa dilakukan oleh orang tua maupun guru di sekolah. Di mana orang tua dan guru memiliki peran penting dalam pembentukan karakter siswa. Strategi yang bisa dilakukan adalah :
- Orang tua harus taat beribadah Sebagai orang tua, ia harus taat beribadah. Selain menjadi contoh untuk anak-anaknya, tapi juga sebagai kebiasaan yang akan secara otomatis menurun pada keturunannya. Seorang anak yang melihat orang tua nya taat beribadah, ia akan menjadi termotivasi untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
- Orang tua harus menjadi tempat diskusi Tempat diskusi di sini merupakan tempat yang digunakan oleh anak untuk bertanya mengenai nilai agama dan hal-hal yang berkaitan dengan agama.
- Mengajar dengan contoh Mekipun orang tua selalu mengajarkan, menasihati, dan lain-lain. Tetapi, ia juga harus melaksanakan apa yang ia anjurkan untuk menjadi sebuah contoh bagi anak-anaknya.
- Guru harus mampu menjadi contoh Setiap tindak tanduk gru diamati oleh siswa. Sehingga, sudah sepatutnya seorang guru memiliki karakter yang baik. Termasuk karakter cinta Tuhan yang dapat dicontohkan dengan melalui penampilan, cara berbicara, dan lain-lain.
- Guru menegakkan kedisiplinan atas nilai-nilai agama Penegakkan kedisiplinan ini akan menjadikan siswa lebih tertib sehingga menjadi kebiasaan. Selain itu, dengan menegakkan kedisiplinana ini juga dapat membuat siswa termotivasi untuk mendisiplinkan atas nilai agama terhadap orang lain.
Nah, demikian penjelasan mengenai strategi menumbuhkan karakter cinta Tuhan pada siswa. Semoga bermanfaat!
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Penulis : (GST/GST)